WASHINGTON, PROPUBLISH.ID – Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan resmi menjatuhkan sanksi terbaru terhadap Korea Utara dan Rusia. Langkah ini diambil sebagai respons atas uji coba rudal balistik Korea Utara dan dukungan militer yang diberikan ke Rusia dalam perang Ukraina.

Pelaksana Tugas Menteri Keuangan AS untuk Urusan Terorisme dan Intelijen Keuangan, Bradley Smith, menilai tindakan Korea Utara semakin memperburuk situasi keamanan internasional.

“Tindakan Korea Utara, termasuk uji coba rudal balistik jarak jauh terbaru dan dukungan militer yang semakin kuat kepada Rusia, merusak stabilitas kawasan dan menopang perang Putin di Ukraina,” ujar Smith dalam pernyataan resmi, Senin (16/12/2024).

Smith menegaskan komitmen AS untuk terus mengganggu jaringan pendanaan ilegal yang memungkinkan aktivitas destabilisasi tersebut.

Target Sanksi yang Ditetapkan 

Sanksi ini menyasar individu dan entitas yang dianggap berperan dalam pengembangan militer kedua negara. Berikut rinciannya:

Korea Utara: Lembaga keuangan seperti Golden Triangle Bank dan Korea Mandal Credit Bank.

Rusia: Perusahaan pengapalan minyak dan individu yang berhubungan dengan industri pertahanan Rusia.

Fokus Wilayah Sanksi

Meskipun berlaku secara global, sanksi ini berfokus pada Asia Timur dan Eropa Timur, dua kawasan yang menjadi pusat aktivitas militer Korea Utara dan Rusia.

Sanksi yang diberlakukan mencakup:

Pembekuan aset individu dan entitas yang ditargetkan.

Larangan perdagangan dengan pihak-pihak yang terlibat.

Pengawasan ketat transaksi keuangan untuk membatasi akses ekonomi kedua negara.

Respons terhadap Uji Coba Rudal dan Perang Ukraina

Sanksi ini muncul sebagai respons atas dua perkembangan terbaru:

1. Uji coba rudal balistik jarak jauh oleh Korea Utara yang semakin agresif.

2. Dukungan militer Korea Utara yang membantu Rusia dalam konflik Ukraina.

Komitmen Jaga Stabilitas Global

AS, Jepang, dan Korea Selatan menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas kawasan dan global. Langkah ini diyakini mampu memberikan tekanan ekonomi signifikan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas militer yang dianggap merusak stabilitas.

“Kami akan terus bekerja sama dengan mitra internasional untuk merespons aktivitas-aktivitas yang mengganggu ketertiban dunia,” kata Smith.

Langkah ini menjadi sinyal tegas bahwa AS dan sekutunya tidak akan tinggal diam terhadap ancaman yang melanggar hukum internasional.

Editor: Husein Fatih
Reporter: Siti Maimunah