JAKARTA, PROPUBLISH.ID – China kembali menunjukkan ketegasan dalam memberantas korupsi. Li Jianping, mantan pejabat tinggi Partai Komunis di zona ekonomi dan pengembangan teknologi Hohhot, Mongolia Dalam, dieksekusi mati pada 17 Desember 2024. Hukuman ini dijatuhkan setelah Li terbukti bersalah atas kasus korupsi senilai 3 miliar yuan, termasuk penggelapan dana publik dan suap besar-besaran.

Latar Belakang Kasus Korupsi Li Jianping

Li Jianping menjabat sebagai sekretaris komite kerja Partai Komunis di wilayah strategis Mongolia Dalam. Selama masa jabatannya, ia menggunakan posisinya untuk mengumpulkan keuntungan pribadi dengan menyalahgunakan dana publik dan menerima suap dalam jumlah besar. Korupsi ini dianggap memiliki dampak sosial yang serius, merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Eksekusi dan Proses Hukum

Proses hukum kasus ini dimulai pada September 2022, ketika Li dijatuhi hukuman mati. Setelah bandingnya ditolak oleh Mahkamah Rakyat Tinggi, Mahkamah Rakyat Tertinggi China menyetujui pelaksanaan hukuman mati.

“Disetujui oleh Mahkamah Rakyat Tertinggi, pada pagi hari tanggal 17 Desember 2024, Pengadilan Rakyat Menengah Liga Hinggan Daerah Otonomi Mongolia Dalam mengeksekusi Li Jianping sesuai dengan hukum,” demikian pernyataan resmi pengadilan dikutip dari AFP, Jum’at (20/12/24).

Kampanye Anti-Korupsi Era Xi Jinping

Eksekusi ini menjadi bagian dari kampanye anti-korupsi besar-besaran yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping. Sejak awal masa jabatannya, Xi Jinping telah menegaskan komitmen untuk memberantas korupsi, baik di kalangan pejabat tingkat tinggi maupun rendah. Kasus Li Jianping menunjukkan bahwa pemerintah tidak segan-segan memberikan hukuman berat kepada pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan mereka.

Dampak dan Peringatan untuk Pejabat Lain

Kasus Li Jianping menjadi pengingat keras bagi pejabat di seluruh China. Korupsi, terutama yang melibatkan dana publik dan kolaborasi dengan sindikat kriminal, tidak akan ditoleransi. Kampanye anti-korupsi yang dilancarkan oleh Xi Jinping berhasil menciptakan efek jera yang signifikan, sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Li Jianping bukanlah satu-satunya pejabat yang menghadapi hukuman berat. Kampanye ini telah menjerat ribuan pejabat lainnya, menunjukkan keseriusan China dalam memerangi korupsi di berbagai sektor, termasuk wilayah strategis seperti Mongolia Dalam.

Editor: Dian Sari
Reporter: Siti Maimunah