Batam – Pemerintah Indonesia terus mendorong hilirisasi timah sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan dominasi sebagai salah satu produsen dan eksportir timah terbesar dunia.
Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian, Ali Murtopo Simbolon, mengungkapkan bahwa pada 2024, nilai ekspor timah Indonesia tercatat mencapai USD1,44 miliar.
Negara-negara tujuan utama ekspor timah Indonesia antara lain Cina, India, dan Korea Selatan.
“Hilirisasi timah tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah komoditas timah, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam perdagangan timah global,” ujar Ali, dalam groundbreaking pabrik hilirisasi timah (tin chemical) PT Batam Timah Sinergi dan peresmian pabrik hilirisasi timah (tin solder) PT Tri Charislink Indonesia di Batam, Jumat (24/01).
Indonesia saat ini menyumbang sekitar 17% dari total cadangan timah global, dengan produksi lebih dari 70 ribu ton timah setiap tahunnya.
Namun, hampir 95% dari total produksi timah Indonesia diekspor dalam bentuk bahan mentah.
Pemerintah menilai, dengan mendorong hilirisasi timah, Indonesia bisa menggandakan nilai ekspor timah dan membuka peluang investasi lebih besar di sektor hilir.
“Pemerintah optimis dengan investasi senilai Rp1,2 triliun untuk pembangunan pabrik hilirisasi timah ini, Indonesia bisa menjadi pusat produksi timah hilir terbesar di dunia,” kata Deputi Ali.
Investasi di sektor hilir timah diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, tetapi juga menciptakan ribuan lapangan kerja baru. Diperkirakan, proyek hilirisasi ini akan menciptakan sekitar 1.500 lapangan kerja baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Pemerintah juga berharap hilirisasi timah dapat memperkuat industri semikonduktor Indonesia, yang saat ini sedang berkembang pesat.
Menurut Deputi Ali, hilirisasi timah adalah salah satu kunci untuk meningkatkan daya saing Indonesia di industri global yang semakin kompetitif.
Dalam acara groundbreaking pabrik hilirisasi timah di Batam, hadir pula Pimpinan Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, dan Kepala BP Batam, Muhamad Rudi.