Jakarta, ProPublish.id – Pada 19 Desember 2024, Israel melancarkan serangan udara di Yaman yang menargetkan ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan Hodeidah. Serangan ini terjadi sebagai respons atas rudal yang diluncurkan oleh milisi Houthi ke wilayah Israel.

Media Houthi, Al Masira, melaporkan bahwa serangan tersebut menyasar infrastruktur penting di Yaman.

“Serangkaian serangan agresif dilancarkan di ibu kota Yaman, Sanaa, dan kota pelabuhan Hodeidah,” kata saluran media milik Houthi, dikutip AFP, Jum’at (20/12/24).

“Serangan menargetkan dua pembangkit listrik pusat di ibu kota Yaman, Sanaa, sementara di Hodeidah, musuh melancarkan empat serangan agresif yang menargetkan pelabuhan… dan dua serangan yang menargetkan fasilitas minyak,” tambahnya.

Akibat serangan tersebut, sembilan orang tewas, terdiri dari tujuh korban di Hodeidah dan dua lainnya di fasilitas minyak Ras Isa. Abdul Malik, pemimpin Houthi, mengutuk serangan itu sebagai tindakan agresi yang tidak dapat diterima. Ia juga menegaskan bahwa Houthi akan terus meluncurkan serangan rudal sebagai solidaritas terhadap rakyat Palestina hingga agresi Israel di Gaza dihentikan.

Ketegangan antara Israel dan Houthi meningkat sejak Oktober 2023, ketika Houthi mulai melancarkan serangan rudal ke Israel sebagai respons terhadap operasi militer Negeri Zionis di Jalur Gaza. Israel mengklaim bahwa serangan balasan ini bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur militer Houthi yang digunakan untuk menyerang wilayah mereka.

Namun, serangan ini tidak hanya menghantam fasilitas energi dan pelabuhan, tetapi juga memakan korban jiwa dari kalangan warga sipil, yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan di kawasan tersebut.

Editor: Lestari Dewi
Reporter: Siti Maimunah