PROPUBLISH.ID, OPINI – Apakah hantu itu ada? Mana wujudnya! Hantu itu tidak ada dan itu hanya ilusimu saja! Sudah belajar filsafat kok masih takut hantu? Kata seorang mahasiswa STIT AL IBROHIMY kepada salah seorang teman kelasnya yang sama sama baru menginjak semester 1 Prodi pendidikan agama islam.

Yah, Sebagian besar dari kita sudah tidak asing lagi dan pasti pernah mendengar istilah Hantu, dan istilah hantu sendiri selalu menjadi topik yang menggambarkan antara mereka yang percaya dan tidak percaya. Bagi sebagian orang, keyakinan bahwa hantu itu ada dan nyata, didasarkan pada pengalaman pribadi mereka, cerita turun-temurun didaerahnya, dan juga fenomena yang sulit dijelaskan secara logistik. Karna sampai saat ini belum ada definisi yang disepakati secara universal tentang apa itu hantu.

Menurut sebagian orang, Hantu ialah roh dari orang atau hewan yang telah mati yang menampakkan wujudnya kepada manusia yang masih hidup. Definisi dari hantu pada umumnya berbeda untuk setiap agama, peradaban, maupun adat istiadat.

Diantara beberapa argumen yang mendukung pandangan bahwa hantu itu tidak nyata ialah:

Tidak ada definisi universal tentang hantu

Sosiolog Dennis dan Michele Waskul pernah mewawancarai orang-orang mengenai pengalaman mereka terhadap hantu untuk buku mereka yakni Ghostly Encounters: Haunting of Everyday Life (Temple University Press, Dalam hasil wawancara tersebut, mereka menemukan bahwa banyak orang mengaku pernah mengalami pengalaman yang berkaitan dengan hantu.

Tetapi, mereka tidak begitu yakin bahwa fenomena yang mereka alami adalah perbuatan hantu, karena mereka tidak melihat apapun yang disebut kebanyakan orang seperti penampakan hantu yang biasa digambarkan atau diceritakan.

“Sebaliknya, banyak responden kami hanya yakin bahwa mereka telah mengalami sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, luar biasa, misterius, atau menakutkan,” kata Dennis dan Michele. Sehingga, para peneliti atau penulis buku tersebut meyakini bahwa pengalaman pribadi memang merupakan satu hal dalam hidup, tetapi bukti ilmiah adalah masalah lain.

Hal inilah yang membuat penyelidikan tentang hantu menjadi sulit karena tidak ada satu definisi yang disepakati secara universal tentang apa itu hantu.

Beberapa percaya bahwa hantu adalah roh orang mati yang karena alasan apapun ‘tersesat’ dalam perjalanan ke dunia lain; dan yang lain mengklaim bahwa hantu adalah entitas telepati yang diproyeksikan ke dunia dari pikiran kita. Bahkan, sebagian orang lagi membuat kategori khusus mengenai berbagai jenis hantu ini dengan penamaan dan perwujudan yang bermacam- macam.

Kontradiksi hantu

Dengan tidak adanya definisi universal mengenai hantu ini, membuat ada banyak kontradiksi yang melekat.Misalnya, apakah hantu itu material atau tidak? Entah mereka dapat bergerak melalui benda padat tanpa mengganggunya, atau mereka dapat membanting pintu hingga tertutup dan melemparkan benda ke seberang ruangan.

Menurut logika dan hukum fisika, itu satu atau berbeda. Jika hantu adalah jiwa manusia, mengapa mereka tampak berpakaian dan mungkin tanpa jiwa dengan benda mati seperti topi, tongkat, gaun ataupun kereta, mobil dan gerbong hantu seperti cerita-cerita yang beredar.

Jika hantu adalah roh dari mereka yang kematiannya tidak terbalaskan, mengapa ada pembunuhan yang belum terpecahkan, karena hantu dikatakan dapat berkomunikasi dengan media psikis, dan harusnya saat berkomunikasi hantu dapat mengidentifikasi pembunuh mereka ke polisi? Pertanyaan-pertanyaan tentang hantu ini pun banyak sekali, dan hampir semua klaim tentang hantu menimbulkan alasan logis untuk meragukannya.

Belum ada teknologi alam gaib

Seiring berjalannya waktu manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan teknologi canggih. Bagi mereka yang tertarik dengan hantu banyak di antaranya yang melakukan perburuan hantu dengan alat-alat berteknologi tinggi saat ini

Diantaranya dengan penghitung Geiger, detektor Medan Elektromagnetik (EMF), detektor ion, kamera inframerah dan mikrofon sensitif. Namun, tidak ada satupun dari peralatan ini yang pernah terbukti benar-benar mendeteksi hantu.

Namun, tidak ada satu pun dari peralatan ini yang pernah terbukti benar-benar mendeteksi hantu. Menurut sebagian peneliti lainnya mengklaim bahwa alasan hantu belum terbukti ada adalah karena kita tidak memiliki teknologi yang tepat untuk menemukan atau mendeteksi dunia roh. Lalu jika memang benar begitu, maka semua foto, video, audio dan rekaman lainnya yang diklaim sebagai bukti hantu selama ini bukanlah hantu.

Hal ini akan kontradiktif lagi dengan klaim orang- orang yang menyebut hantu itu ada tetapi tidak dapat dideteksi atau direkam secara ilmiah.

Jika hantu itu nyata, dan merupakan semacam energi atau entitas yang belum diketahui, maka keberadaan mereka akan sama seperti semua penemuan ilmiah lainnya yakni akan ditemukan dan diverifikasi oleh para ilmuwan melalui eksperimen terkontrol, bukan oleh pemburuh hantu yang berkeliaran dengan kamera dan senter.

Memang banyak foto dan video menyeramkan membuatnya tamapak seperti hantu. Namun, tidak satu pun dari ini yang menawarkan bukti bagus tentang hantu.

Bahkan, beberapa hoaks, dibuat untuk menipu orang. Selebihnya hanya membuktikan bahwa peralatan yang dipakai itu terkadang dapat menangkap noise, gambar atau sinyal lain yangtidak diharapkan orang.

Halusinasi

Salah satu penjelasan ilmiah yang sering muncul adalah keterkaitan antara pengalaman hantu dan gangguan tidur, seperti sleep paralysis (paralisis tidur) atau halusinasi hypnagogic. Sleep paralysis adalah kondisi ketika seseorang terbangun dari tidur tetapi tidak dapat bergerak, seringkali disertai oleh pengalaman yang sangat menyeramkan.

Halusinasi hipnagogik adalah jenis halusinasi yang terjadi saat seseorang mulai tertidur atau baru saja terbangun. Kedua kondisi ini dapat menciptakan pengalaman yang sangat mirip dengan pengalaman hantu yang dilaporkan oleh banyak orang.

Adapula pareidolia yang merupakan kecenderungan alami manusia untuk mengenali pola atau wajah dalam objek atau situasi yang sebenarnya tidak berhubungan dengan hal itu. Ini dapat menjelaskan mengapa kita sering melihat wajah atau bentuk hantu di bayangan atau dalam objek-objek yang seharusnya tidak memiliki bentuk tertentu. Ilusi ini seringkali menciptakan kesan pengalaman paranormal yang sesungguhnya dapat dijelaskan oleh fenomena psikologis ini.

Pengaruh Situasi Lingkungan

Secara ilmiah kejadian melihat hantu dapat diakibatkan oleh situasi lingkungan, seperti kualitas udara dan suara dari benda-benda di sekitar. Toksin seperti mold dan karbon monoksida dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang, termasuk menyebabkan halusinasi, kecemasan, dan pengalaman menyeramkan. Beberapa kasus yang dilaporkan tentang pengalaman mistis telah terbukti terkait dengan kontaminasi udara di lokasi tersebut.

Suara-suara aneh atau bau-bauan yang tidak biasa di lingkungan juga dapat mempengaruhi pengalaman paranormal. Suara-suara ini, yang sering kali disebabkan oleh peralatan teknologi atau infrasound, dapat menciptakan perasaan ketakutan dan ketidaknyamanan yang kemudian diinterpretasikan sebagai pengalaman hantu. Penggunaan minyak esensial dalam aromaterapi juga dapat menciptakan pengalaman intens yang salah diartikan sebagai pengalaman paranormal.

Diantara beberapa argumen yang mendukung pandangan bahwa hantu itu nyata ialah

Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi menjadi satu hal bukti kepercayaan adanya hantu, Banyak individu di berbagai belahan dunia melaporkan pengalaman yang tidak dapat dijelaskan, seperti melihat sosok bayangan, mendengar suara tanpa sumber jelas, atau merasakan kehadiran yang tidak kasat mata. Meski sulit dibuktikan secara ilmiah, pengalaman ini sering kali begitu nyata bagi mereka yang mengalaminya. Seperti melihat sosok kuntilanak tertawa diatas pohon dengan nyata dan jelas tanpa mereka berhalusinasi atau berimajinasi sebelumnya.

Cerita dan Tradisi Budaya

Hampir setiap budaya memiliki kisah tentang roh atau entitas tak kasat mata yang berinteraksi dengan manusia. Konsistensi cerita ini, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, memberikan dasar bagi keyakinan bahwa hantu adalah fenomena universal yang melampaui sekadar mitos. Dan setiap daerah berbeda beda, di indonesia sendiri hantu bermacam macam, mulai dari kuntilanak, pocong, sunder bolong dan masih banyak lagi.

Keyakinan atau agama

Pandangan tentang hantu dalam agama sangat bervariasi, tergantung pada tradisi dan keyakinan yang dipegang. Berikut adalah diantara perspektif agama terkait hantu:

Dalam agama Islam, hantu atau roh orang yang sudah meninggal tidak dianggap sebagai entitas yang mengganggu kehidupan orang hidup. Islam mengajarkan bahwa roh orang yang telah meninggal berada di alam barzah (antara kehidupan dunia dan akhirat), dan mereka tidak bisa kembali ke dunia untuk berinteraksi dengan orang yang masih hidup.

Dan Beberapa kejadian yang dianggap sebagai pengalaman berhadapan dengan hantu atau roh orang yang sudah meninggal dipahami sebagai gangguan dari jin, jin yang menyerupai orang yang sudah meninggal dan membuat keresahan atau mengganggu manusia yang masih hidup. Jin termasuk makhluk gaib sama seperti malaikat dan iblis, dan jin hidup di dimensi yang berbeda dengan manusia. Dalam agama islam sendiri meyakini adanya makhluk gaib adalah suatu kewajiban, namun walaupun meyakini keberadaannya kita dilarang takut kepada mereka, karna mereka sama seperti manusia, sama sama makhluk ciptaan Allah s.w.t.

Jadi, apakah hantu itu nyata?

Ilmu pengetahuan telah memberikan penjelasan ilmiah yang kuat untuk banyak pengalaman paranormal yang dilaporkan. Halusinasi, gangguan tidur, pareidolia, kualitas udara, dan faktor psikologis semuanya dapat memainkan peran dalam menciptakan pengalaman hantu.

Namun, misteri tentang keberadaan hantu masih tetap ada, dan ilmu pengetahuan terus menggali lebih dalam untuk menjawab pertanyaan ini. Secara keyakinan beragama, hantu bukanlah roh orang yang sudah meninggal melainkan manifestasi dari jin yang menyerupai manusia.

Apakah Anda percaya pada keberadaan hantu atau lebih suka mencari penjelasan ilmiah? Jawabannya mungkin terletak pada keyakinan individu masing-masing, dan fenomena paranormal ini tetap menjadi bagian menarik dari kehidupan manusia. Dalam akhirnya, apakah hantu itu nyata atau tidak, adalah pertanyaan yang terus menarik perhatian banyak orang, dan jawabannya mungkin tergantung pada sudut pandang masing-masing.

 

 

***

 

*) Artikel Opini Ditulis Oleh Muzammil, Mahasiswa Stit Al-Ibrohimy bangkalan.

*) Tulisan artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan tidak termasuk tanggung jawab Media Propublish.id.

*) Rubrik terbuka untuk umum. Panjang tulisan maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata.

*) Redaksi berhak untuk tidak menayangkan opini yang dikirimkan.

Editor: Dian Sari
Reporter: Tim Propublish.id